VIDEO PRIVATE CAMP di PANTAI NGETUN GUNUNG KIDUL DIY ( KPJ UGM 2011 )

Pantai Ngetun Geosains Penginderaan Jauh KPJ UGM 2011

PLAY DI VIDO BAGIAN BAWAH

Liburan Private Camp anak-anak Kartografi Penginderaan Jauh (KPJ) UGM 2011
Pada tanggal 3 - 4 April 2016 di Pantai Ngetun.
Sebuah pantai yang masih asri dan belum banyak terjangkau wisatawan.
Didokumentasikan sebagai kenangan untuk masa depan.
Kapan ke Jogja lagi?

Follow : @kpjugm2011

----------------------------------------­­---------------------------------------­-­--------------------------------------­--
Diproduksi oleh Aditya Wicaksono
IG / Twitter @Adityawise
----------------------------------------­­---------------------------------------­-­--------------------------------------­--­------
Background music =
Steerner & Kavela ft. Matthew Steeper - Horizon [Proximity Release]

VIDEONYA CHECK THIS OUT!


Video Jalan - Jalan ke Keraton Yogyakarta ( KPJ UGM 2011 )

Keraton Jogja Geosains Penginderaan Jauh KPJ UGM 2011

VIDEO SILAHKAN TONTON DI BAWAH !

Silahkan ditonton Video Youtube
Jalan - Jalan ke Keraton Yogyakarta ( KPJ UGM 2011 )
23 Maret 2016
Liburan anak-anak Kartografi Penginderaan Jauh (KPJ) 2011
Pada tanggal 24 Maret 2016 di Kraton Yogyakarta.
Didokumentasikan sebagai kenangan untuk masa depan.
Kapan ke Jogja lagi?

Follow : @kpjugm2011

----------------------------------------­­---------------------------------------­-­--------------------------------------­--
Diproduksi oleh Aditya Wicaksono
@Adityawise
----------------------------------------­­---------------------------------------­-­--------------------------------------­--­------
Background music =
Cartoon feat. Jüri Pootsmann - I Remember U
BERIKUT VIDEONYA :



Tutorial Georeferencing / Pemberian Titik Ikat Peta Rupabumi Indonesia pada Quantum GIS ( QGIS )




Berbicara tentang pembuatan peta , bearti kita berbicara tentang pendapatan, pembuatan, pengolahan, analisis data spasial atau data keruangan serta informasi spasial. Yang membedakan data spasial dibandingkan jenis data-data yang lain yaitu data yang digunakan memiliki informasi keruangan yang menggambarkan kondisi lokasi sebenarnya di permukaan bumi ( memiliki unsur lokasi). Proses yang harus dilalui dalam pembuatan suatu jenis data menjadi data spasial yaitu pemberian / pendefinisian lokasi di permukaan bumi pada suatu data. Proses tersebut dalam sistim informasi geografis sering disebut proses georeferencing (geosain) atau pemberian titik ikat bumi (teknik). Secara umum, georeferencing merupakan proses pemberian referensi geografis dari suatu objek, berupa data raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan proyeksi tertentu.

Kegiatan georeferencing ini berkaitan erat ketika bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan peta berupa data raster yaitu gambar/image yang tidak memiliki koordinat. Misalkan, peta RBI hasil scan yang dimana secara visual memiliki kandungan informasi unsur geografis namun lokasinya belum terdefiniskan dengan jelas.

Gambar 1. Ketika image Peta yang berupa data raster sudah memiliki koordinat lokasi yang benar, sehingga jika ditampilkan akan menggambarkan kondisi sebenarnya di permukaan bumi.

PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MEMULAI PROSES GEOREFERENCING !
Dalam proses pengerjaan georeferensi, software QGIS memerlukan sebuah "plugin" yang sudah menyala sebelumnya agar proses georeferensi dapat berjalan. Plugin yang dibutuhkan yaitu bernama "Georeferencer GDAL". Plugin tersebut bisa dicek dan diaktifkan melalui menu bar  "Plugins" >> "Manage and Instal Plugins". Lalu aktifkan Plugin "Georeferencer GDAL" dengan memberi check di depan nama plugin tersebut.


Gambar 2. Menu bar Plugins dan jendela Plugins dalam Quantum GIS 

Memulai proses georeferensi dengan sudah membuka image peta raster sebelumnya, di sini saya menggunakan data scan peta RBI dari BIG lembar Sleman sebagai bahan ajar.

1. Untuk mengetahui apakah image peta yang akan kita gunakan sudah memiliki titik ikat koordinat yang benar atau belum salah satunya melalui bagian bawah informasi koordinat cursor, jika angka koordinat yang ditampilkan masih bernilai ratusan dengan skala yang masih jutaan bearti peta raster scan yang digunakan belum memiliki titik ikat bumi / georeference yang benar
Gambar 3. Koordinat yang ditunjukkan cursor coordianate masih ratusan dengan angka skala yang jutaan (tidak masuk akal)
2. Memulai georeferencing dengan membuka jendela "Georeferencer..." melalui menu bar "Raster" >> "Georeferencer"  >> "Georeferencer..."
Gambar 4. Mengakses plugin Georeferencer pada QGIS
3. Maka akan muncul jendela dialog georeferencer di mana bagian atas berisi tabel informasi GCP / Ground Control Point / Titik Ikat Bumi dan bagian bawah merupakan informasi tampilan layer raster / peta  yang akan diolah.
Gambar 5. Tampilan Jendela Georeferencer
4. Menginputkan Peta Raster yang akan digeoreferencing dengan memilih menu "File" >> "Open Raster..." >> dan memilih file peta yang akan dilakukan georeferencing. Setelah muncul "Coordinate Reference System Selector" silahkan pilih sistim koordinat yang sesuai dengan peta. Disini saya memakai sistem Koordinat WGS 1984 dengan UTM Zona 49S sesuai yang digunakan pada lembar Peta RBI Sleman.
Gambar 6. Proses membuka gambar raster dalam plugin Georeferencer QGIS

5. Setelah semua proses tersebut dilakukan, maka akan muncul peta RBI yang dimaksud pada bagian bawah plugin Georeferencer
Gambar 7. Peta sudah masuk ke bagian bawah georeferencer
6. Untuk memasukkan koordinat pada titik-titik persinggungan garis korrdinat pada peta, arah kan kursor mouse ke persinggungan garis lalu klik untuk menginputkan nilai koordinatnya. Gunakan fitur "pan" , "zoom in" dan "zoom out" untuk mendetailkan peta yang akan di georeferensi untuk mendapatkan akurasi geometris yang presisi tidak meleset. Di sini saya menggunakan koordinat UTM (yang MT dan MU) dengan garis berwarna hitam.
Gambar 8. Proses zoom in untuk mendetailkan peta yang akan digeoreferencing dengan persilangan garis koordinat UTM sebagai acuannya
7. Klik pada persinggungan garis koordinat lalu inputkan koordinat yang tertera. Disini saya menginputkan 4 titik koordinat yang masing-berada di sudut atas dan bawah kanan dan kiri dengan asumsi area yang berada di dalam titik tersebut otomatis sudah tergeoreferensi. Jika tiap titik sudah selesai klik oke.
Gambar 9. Input koordinat
8. Jika sudah berhasil menambahkan 4 titik maka akan muncul titik titik tersebut di tabel GCP. Jumlah titik dan kualitas keakuratan titik mempengaruhi keakuratan georeferencing
Gambar 10. Tampilan georeferencer ketika sudah menginputkan 4 titik ikat bumi
9. Sebelum melakukan proses georeferencing, sebaiknya kita atur dahulu proses georeferencing yang akan dilakukan. Kita atur transformasi data rasternya dahulu. Buka "Setting" lalu transformation setting.
Gambar 11. Transformation Setting
10. Melakukan pengaturan transformasi. Dimana transformation type kita isikan yang standar saja yaitu linear. Sebenarnya pilihannya bnyak terkait proses persebaran transformasi dan projeksi, namun di sini saya menggunakan transformasi linier saja. Lalu resampling method kita isikan nearest neighbours, lagi2 sebenarnya pilihannya banyak , akan sangat lama jika saya jelaskan satu persatu. Lalu target SRS merupakan sistem projection apa yang akan kita gunakan, di sini saya menyesuaikan lokasi Sleman sesuai peta RBI yaitu UTM 49S WGS 1984 .
Lalu di bagian output setting isikan akan dimana peta raster hasil georeferensing ini disimpan. Lalu pilihan compression merupakan pilihan apakah gambar akan dikompresi atau tidak dalam proses penyimpanannya. Semakin besar kompresi, semakin menurun kualitas gambar raster, namun ukuran filenya semakin kecil.

Jangan lupa check pilihan Load in QGIS when done agar raster tersebut langsung tampil di layar kerja QGIS ketika keluar dari plugin georeferencer. Jika sudah klik OK
Gambar 12. Jendela Pengaturan Transformation Setting
11. Jika sudah di Klik OK maka akan muncul statistic terkait pengaturan transformasi yang sudah diatur.
Gambar 13. Informasi statistik berdasarkan pengaturan transfomasi yang telah dilakukan
12. Semua step sudah dilaksanakan, kita siap untuk melaksanakan georeferencing. Langusng saja menuju "File" > "Start Georeferencing" atau menggunakan shortcut tombol keyboard "Ctrl + G".
Gambar 14. Memulai Proses Georeferensing

13. Akan muncul pemberitahuan jika proses georeferencing telah selesai. Silahkan close plugin georeferencer dan kembali menuju layar kerja utama 


Gambar 15. Notifikasi jika proses georeferencing berhasil

 14. Hasil georeferencing akan tampak bahwa peta raster akan memiliki koordinat yang benar. Dan apabila ditampalkan dengan data vektor yang sudah benar maka akan saling bertampalan
Gambar 16. Peta RBI hasil scan sudah memiliki sistem koordinat di dalamnya



Sekian tutorial georeferencing dalam software Quantum GIS
Semoga tutorial ini dapat membantu rekan-rekan kartografer sekalian
Jika ingin mengutip atau menyebarkan tutorial ini diharap mencantumkan sumber alamat blog ini.
Kritik Saran Masukan dan Pertanyaan dapat ditujukan di kolom comment di bawah atau dapat di email ke aditya.wicaksono.geo@gmail.com

Download Peta Google Map dengan SAS Planet

Googlemap menyediakan citra dengan resolusi tinggi yang membantu kita melakukan navigasi ataupun pengamatan visual. Kita dapat dengan mudah meng-capture citra googlemap dengan PrtScr untuk keperluan offline, tetapi harus mengikuti panduan yang disediakan oleh Google yang mencakup pencantuman sumber data, dsb. Namun tentu saja melakukan PrtScr memiliki keterbatasan untuk aeral yang luas karena kita harus melakukannya beberapa kali dan melakukan stitching. Beberapa perangkat lunak tersedia untuk melakukan download data citra googlemap untuk areal yang cukup luas. Salah satunya adalah SAS Planet. Berikut adalah cara menggunakan SAS Planet untuk download citra Googlemap.
1. Kunjungi repositori SAS PLanet di
2. Download versi terbaru dari SAS Planet dan simpan di folder tertentu

3. Jalankan SASPlanet.exe
sas-planet-02
4. Memilih tool Selection
Lakukan zoom dan pan ke Area of Interest (AOI) yang ingin kita download. Klik pada ikon Selection > Pilih misal Rectangular Selection
sas-planet-03
5.  Klik pada salah satu pojok dari AOI yang ingin kita download, Klik mouse jangan ditahan dan tarik ke pojok lainnya.
6. Klik kembali untuk mengakhiri Selection. Sebuah jendela Selection Manager akan muncul.
7. Pada jendela Selection Manager, pilih tipe data yang ingin di download
8. Tentukan Zoom Level (tergantung area dan ketersediaan data. Zoom level maks dapat dilihat dengan mencoba zoom ke AOI maksimal, dan lihat zoom level di sebelah kiri di bawah tool zoom)
9. Tentukan beberapa pilihan untuk download, misal aktifkan Try to re-download missing tiles
10. Klik Start untuk memulai mendownload tile
sas-planet-04
11. Tunggu hingga proses download selesai. Jendela download dapat ditutup.
sas-planet-05
12. Kembali ke Selection Manager, pilih tab Stitch, pilih tipe file, misalkan JPEG
13. Tentukan folder
14. Tentukan tipe data
15. Tentukan zoom (harus lebih kecil atau sama dengan zoom pada langkah 8
16. Pilih sistem koordinat
17. Jika format JPEG, sebaiknya aktifkan Georeference File untuk membuat file georeferensi .jgw
18. Klik Start
sas-planet-06
19. Image sudah dapat ditampilkan di perangkat lunak GIS.
sas-planet-07
Jika Jendela Selection Manager sudah tertutup, dapat diakses kembali dengan Klik pada Ikon Selection > Last Selection
Have fun


Peta KRB Merapi Fakultas Geografi 2015

Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi Fakultas Geografi 2015



Peta Desa Sendangsari , Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman

Cuman ingin berbagi, abis bantu-bantu si arul yang lagi KKN 
di Kecamatan Minggir. Nyari nih bahan2 nya sulit ternyata di google, 
alhasil bikin peta sederhana pakai data podes BPS 2011 digabung basemap topographynya ESRI.
Sederhana sih, tapi gapapalah buat bagi-bagi, siapa tau ada yang butuh
Era Keterbukaan informasi spasial cuy, monggo di pakai sajalah
Peta skala 1:15.000 jika dicetak dalam ukuran kertas A4

Jika terjadi eror atau perubahan skala dalam uploader blogger, bisa didownload dibawah ini