karya Hamzah Muhammad Hafiq
untuk diabadikan
untuk diabadikan
Tanggal 10 September 2014, civitas akademika FK UGM menjadi geger. Hampir seluruh kaca mobil yang selalu membuat Jalan Sains penuh ditempeli kertas selebaran bertanda Satuan Keamanan dan Ketertiban Kampus (SKKK) UGM disertai dengan logo UGM bertuliskan: PLAT NOMOR ANDA TELAH KAMI CATAT, APABILA BESOK MASIH PARKIR DI SEPANJANG JALAN SAINS, MOHON MAAF BAN MOBIL ANDA AKAN KAMI GEMBOSI. Esok harinya, Jalan Sains ternyata masih penuh sesak dengan mobil, dan di penghujung hari, terdapat laporan sedikitnya 5 mobil yang telah di gembosi (ban mobil di kempeskan). Kemudian isu menjadi semakin liar karena ternyata yang melakukan pengempesan ban mobil adalah dari mahasiswa Fakultas MIPA dan SKKK di dekat hutan biologi mengaku tidak tahu-menahu terkait peraturan yang baru dikeluarkan ini. Banyak sekali pendapat-pendapat penuh emosi dan bertemakan hak asasi manusia keluar dari mahasiswa FK UGM. Pendapat mereka hampir seluruhnya menggugat aksi sepihak dan kasar yang dilakukan oleh mahasiswa MIPA yang diwakili oleh BEM KM FMIPA UGM terhadap properti yang dimiliki oleh individu civitas FK UGM.
Namun, apabila ditilik kebelakang, banyak sekali peringatan-peringatan sebelum peristiwa ini bisa terjadi dan menimbulkan gejolak. Pertama kali dimulai dari surat edaran 0242/Dir-PPA/Sarana/2014 tertanggal 7 Maret 2014 yang berisikan larangan bagi mahasiswa untuk membawa kendaraan ke kampus karena UGM tidak menyediakan lahan, namun bagi mahasiswa yang membawa motor dapat parkir di kantong parkir yang disediakan. Ketika disebar, banyak yang tidak menghiraukan karena kebijakan ini tidak praktis dan tidak mungkin dapat dilaksanakan. Pada bulan-bulan selanjutnya ada selebaran kertas yang diletakkan di kap mobil yang berada di sepanjang Jalan Sains, sebagian besar isinya berupa sindiran bahwa Jalan Sains bukan tempat parkir dan meminta tolong agar hak pesepeda diperhatikan. Sampai berupa peringatan-peringatan selebaran kertas tanpa identitas pembuat yang tersebar di pagar-pagar disamping Jalan Sains, gerbang masuk Jalan Sains dan tentu saja di mobil-mobil. Semua berisikan pesan bahwa Jalan Sains bukanlah tempat untuk parkir dan himbauan untuk parkir di tempat lain. Sampai pada akhirnya timbul surat peringatan langsung dari pihak SKKK.
Surat Edaran nomor 0242/Dir-PPA/Sarana/2014
Terbukti, pada tanggal 11 September 2014 Jalan Sains masih saja dipenuhi oleh mobil namun bannya telah kempes, pada tanggal 12 September 2014, Jalan Sains sudah lengang, hanya terlihat satu dua mobil, itupun bannya sudah kempes. Tanggal 13 September 2014, Jalan Sains benar-benar tidak ada mobil yang parkir. Namun sepinya Jalan Sains ternyata berolak belakang dengan situasi dan suasana yang terjadi di forum-forum mahasiswa FK UGM yang riuh akibat kebijakan yang dinilai tidak masuk akal.
Gregetnya Mahasiswa MIPA
Saya mendapat berbagai cerita dan keluhan dari teman-teman mahasiswa MIPA, terutama mereka yang sangat concern terkait isu ini. Menurut info yang saya dapatkan dari Fadjar Mulya, Ketua BEM KM FMIPA 2014 dan Hasti Unggul Priambudhi, Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM KM FMIPA, mahasiswa dan dosen MIPA merasa resah dan kecewa terhadap aksi sepihak civitas akademika FK UGM yang mencaplok lahan Jalan Sains untuk dijadikan lahan parkir. Banyak sekali kasus-kasus yang tidak mengenakkan seperti mobil yang sulit sekali lewat ketika berpapasan, terserempetnya mobil satu dengan yang lain, atau bahkan pejalan kaki dan pengguna sepeda yang terserempet oleh mobil yang lewat, semua terjadi ketika Jalan Sains sedang penuh sesak oleh mobil-mobil bagus yang diduga milik civitas akademika FK UGM. Hal ini tidak terjadi hanya 1 atau 2 bulan, tapi sudah 2 tahun Jalan Sains semakin penuh sesak oleh mobil.
Sebagian besar dari civitas akademika Fakultas MIPA merasa geram, kesal dan prihatin dengan Jalan Sains yang semakin penuh sesak dan menyebabkan berbagai masalah. Mereka merasa hak mereka untuk dengan aman dan nyaman menggunakan jalan umum tercederai dengan keangkuhan orang-orang yang mengokupasi jalan disana seolah-olah jalan itu sudah termasuk kepada lahan FK UGM, padahal jalanan tersebut adalah jalan umum. Hal inilah yang menurut saya menjadi salah satu motor pendorong bagi teman-teman BEM KM FMIPA UGM untuk mengadvokasikannya. Bahkan usulan-usulan awal bagi sanksi yang harus diterima oleh orang yang parkir di Jalan Sains cukup keras, seperti dirantai atau selebaran kertas diberi lem alteco.
Kenapa Harus Jalan Sains?
Banyak yang menanyakan, kenapa harus Jalan Sains yang dipermasalahkan? Kenapa pula tidak jalan kesehatan yang terletak didepan R.S Prof. Sardjito yang dibenahi. Hal ini dapat terjadi karena di jalan kesehatan banyak sekali terjadi tarik ulur kepentingan, sedikitnya antara pihak UGM, R.S Prof. Sardjito, Pedagang Kaki Lima (PKL), dan Dinas Transportasi Kabupaten Sleman. Solusi paling tepat bagi kemacetan dan kesemrawutan di jalan kesehatan adalah dengan membereskan PKL dan lokasi parkir jadi-jadian disana. Namun hal ini sulit dilakukan, karena PKL disana sudah siap mengangkat golok mereka ketika (mungkin satu-satunya) mata pencaharian mereka diganggu dan masalah ini telah lama terjadi. Permasalahan ini pun tampaknya belum menemui titik terangnya dan hal ini terjadi semakin parah.
Lain halnya dengan Jalan Sains dimana UGM memiliki otoritas penuh terhadapnya. Sehingga cukup mudah bagi UGM untuk memberlakukan peraturan semacam itu di Jalan Sains, yang menjadi landasan bagi pihak SKKK untuk bergerak. Ditambah dengan banyaknya desakan-desakan civitas akademika Fakultas MIPA termasuk Wakil Dekan, dosen-dosen dan mahasiswa Fakultas MIPA akan kegeraman mereka terhadap Jalan Sains saat ini, implementasi akan sanksi yang lebih berat menjadi persoalan yang mendesak.
Respon Pak Noorhadi selaku Komandan SKKK UGM tanggal 13 September 2014 (Pak Noorhadi merupakan Dosen Fakultas Geografi UGM yg juga bersama MIPA tergabung dalam lingkungan kompleks kluster sains, dimana sering mendapat keluhan dari mahasiswa geografi terkait parkir sembarangan anak kesehatan, RED)
Pandangan Civitas Akademika FK UGM
Setelah adanya berbagai peringatan, banyak mahasiswa yang tidak mengindahkan urgensi dari Jalan Sains dan lebih jauh lagi, parkiran di FK UGM yang makin sesak. Bukan lagi rahasia ketika dikatakan bahwa FK UGM bukanlah fakultas tempat pendidikan kedokteran diselenggarakan, tetapi sebagaishowroom mobil tempat para dokter meletakkan kendaraan pribadinya. Banyak civitas akademika FK UGM yang masih menganggap remeh akan isu ini. Apatisnya kebanyakan orang saat ini terpatahkan oleh adanya isu yang menggemparkan ini, seolah-olah menyadarkan bahwa UGM tidak hanya FK, tetapi banyak fakultas-fakultas yang lain pula.
Banyak yang melakukan protes, dan aspirasi tersebut disampaikan terutama kepada BEM FK UGM karena menunjukkan sikap setuju atas perlakuan yang kasar dari “tetangga sebelah” dan seolah-olah tidak mengakomodasi kepentingan mahasiswa yang parkir disana. Hal yang mereka pertanyakan terutama metode sanksi yang dilakukan terlalu kasar, kurangnya sosialisasi dan fakta yang terjadi di lapangan. Mereka pun menuntut permintaan maaf dan keadilan, sampai menyoalkan tentang hak asasi manusia untuk memiliki kendaraan dan menaruhnya disana.
Dengan segala pertimbangan yang ada, saya pribadi dan teman-teman Departemen Advokasi dan Profesi BEM FK UGM cenderung setuju dengan aksi yang dilakukan oleh SKKK dan dibantu oleh BEM KM FMIPA UGM. Persoalan ini tidak masuk kepada ranah advokasi, kami sepakat untuk tidak akan memperjuangkan hak-hak orang yang melanggar hukum, peraturan dan hak orang lain. Apabila isu ini dibiarkan, maka tren meningkatnya volume kendaraan yang parkir di Jalan Sains tidak akan ada habisnya, tahun 2012 Jalan Sains mulai padat, tahun 2013 terasa penuh, tahun 2014 terasa sesak, mungkin tahun 2017 atau sesudahnya Jalan Sains tidak bisa dilalui lagi karena telah penuh oleh mobil.
Mengenai sanksi yang terlalu kasar yang dilakukan oleh SKKK dan teman-teman MIPA terhadap orang-orang yang parkir di Jalan Sains dan cenderung seperti premanisme saya pribadi pun cenderung setuju. Rasanya tidak ada solusi yang lebih baik lagi untuk secara efektif dan efisien dalam menghentikan aksi mobil-mobil yang parkir di Jalan Sains. Apabila dirantai dan diberi lem macam-macam tentu akan menimbulkan keributan yang lebih besar, namun jika hanya dilakukan sosialisasi tentu persoalan ini tidak akan selesai karena kebanyakan orang tidak akan terlalu peduli. Buktinya Jalan Sains sekarang sudah sepi dari mobil-mobil yang parkir dan memenuhi jalan, sehari sesudah diterapkannya sanksi ini.
Selain itu, yang mengesalkan adalah bahwa sebagian besar mahasiswa yang membawa mobil ke kampus dan parkir di Jalan Sains adalah yang tempat tinggalnya berada kurang dari 1 kilometer dari UGM, seperti daerah Pogung, Sendowo dan Blimbing Sari, sedangkan cukup banyak mahasiswa bahkan perempuan yang rumahnya berada cukup jauh dari kampus seperti Kalasan, Bantul, Godean, dan Jalan Kaliurang diatas membawa motor atau bahkan di antar jemput. Meskipun tidak dapat dinafikan bahwa banyak alasan dan kepentingan bagi mahasiswa FK UGM untuk membawa mobil. Alasan itu sendiri cukup beragam. Mulai dari letak rumah yang jauh, mengantar jemput keluarga, keperluan bisnis dan pribadi, sampai karena diinstruksikan oleh orang tua untuk membawa karena alasan keamanan.
Solusi?
Setiap orang di dunia ini berhak untuk membawa mobil dan parkir, dengan alasan apapun yang mereka sukai. Namun dalam kegiatan mendapat hak-hak tersebut hendaknya tidak di sembarang tempat, memperhatikan hak orang lain pula dan tidak menimbulkan permasalahan yang justru mencederai hak orang lain. Analoginya sama seperti mandi, setiap orang berhak untuk mandi, tapi tidak di kolam air depan R.S Prof. Sardjito juga kan?
Solusi untuk persoalan ini adalah satu: turunkan ego sektoral kita, buang segala bentuk primordialisme fakultas yang justru mengaburkan kejernihan pandangan dalam melihat kebenaran dan sekitar. Transportasi yang digunakan ke kampus hendaklah dikurangi, minimal memakai mobil beramai-ramai, tidak satu orang untuk satu mobil, atau bahkan menggantinya dengan memakai sepeda motor dan jalan kaki jauh lebih baik.
Sosialisasi mengenai isu yang sensitif ini mutlak untuk diadakan, hal yang positif yang dapat diambil sebagai pembelajaran ini adalah bahwa mahasiswa FK UGM kini lebih aktif dan tanggap lagi dalam memahami isu, lebih kritis dalam berpendapat dan lebih berani dalam menyuarakan keresahan. Hal ini patut dipertahankan dan dijadikan budaya, agar mahasiswa FK tidak lagi hanya berkutat dan belajar bidang keilmuannya saja, tetapi lebih peka dan empati, kunci utama dalam mengarungi profesi kelak.
Kebijakan itu pasti akan menuai pro dan kontra, setuju dan tidak setuju, saya menerima kritik, aspirasi dan saran agar dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa FK UGM pada umumnya, kita pun harus memastikan tidak ada standar ganda dalam penerapan kebijakan ini, seperti misalnya apabila mobil mahasiswa FK UGM tidak boleh parkir di Jalan Sains, begitu pula mahasiswa FMIPA UGM tidak boleh memarkirkan motornya di atas trotoar. Saya berharap kejadian penggembosan ban mobil ini hanya terjadi sekali saja dan mari kita tunjukkan persatuan civitas akademika UGM dalam pemikiran, ucapan dan tindakan.
Jalan Sains, yang terletak diantara FK dan FMIPA UGM, sepi
Hamzah Muhammad Hafiq
Mahasiswa Kedokteran yang prihatin dan tidak membawa mobil ke kampus.
1 komentar:
KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
berikan 4 angka [1241] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA WARSITO,,di no (((085-342-064-735)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 530 JUTA , wassalam.
dijamin 100% jebol saya sudah buktikan...sendiri....
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!
1"Dikejar-kejar hutang
2"Selaluh kalah dalam bermain togel
3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
4"Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..
Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI .JAYA WARSITO akan membantu
anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
butuh angka togel 2D ,3D, 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: KI JAYA WARSITO DI NO: [[[085-342-064-735]]]
ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D/
ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND
ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D/
ANGKA RITUAL: CHINA
Posting Komentar